PENGAJIAN UMUM DALAM RANGKA HALAL BIHALAL TANGGAL 15 JUNI 2019
Alhamdulillah semuanya terlaksana dengan lancar tanpa satu halangan apapun. dari dana yang di kumpulkan sampai susunan acara sesuai rencana. namun itu tidak seperti yang di lihat oleh mata karena banyak sekali rintangan yang menghadang seperti para sesepuh masjid atau takmir masjid yang kurang setuju dengan acara pengajian karena di laksanakan bukan di masjid tapi sekitar masjid. panitia pengajian juga sudah memikirkan jika pengajian diadakan di halaman masjid itu tidak akan cukup karena halaman masjid tidak cukup luas dan masjid juga baru renovasi atau bisa juga di bongkar total tapi sedikit demi sedikit yang masih berserakan kayu dll. Hal inilah yang membuat solid panitia pengajian dan mengadakan rapat, rapat dan rapat yang menghasilkan sebuah kesimpulan yang mungkin sebagian kurang di setujui dan akhirnya di setujui. dari mulai snack atau makanan ringan para tamu yang hadir dalam pengajian. yang paling unik adalah panitia yang mencarikan kyai buat mengisi acara, semua panitia tidak tahu wajahnya, umurnya, rumahnya dimana dan sebagainya. semuanya Alhamdulillah bisa terselesaikan tepat waktu dan terbayarkan. semuanya tidak sesuai rencana dan banyak yang tidak mau hadir karena tamu penting tidak mau hadir karena ada kepentingan dan akhirnya hadir tepat waktu. yang membuat jantung berdebar kencang seperti orang jatuh cinta ketika panggung buat pengajian belum datang.
pemasangan panggung pengajian 15 juni 2019
nah disitulah kepanikan mulai terjadi dan membuat sebagian orang bertanya-tanya jika ini pengajiannya kapan di laksanakan. Panggung pengajian datang setelah sholat maghrib dan acara di mulai habis sholat isya' . yang di pikirkan bukanlah cepatnya merangkai panggung tapi kepercayaan masyarakat terhadap panitia karena dana itu sumbangan dari warga dan pengajian ini baru pertama kalinya di adakan oleh pemuda yang dulunya panitia para sesepuh masjid yang tidak mau mendengarkan aspirasi pemuda namun sekarang sudah berbeda mungkin di karenakan sudah ingat umur dan hanya segelintir orang takmir masjid yang kurang mendukung dan akhirnya mendukung serta mau mengisi acara dengan penuh ragu-ragu.
Setelah adzan berkumandang dan berbuka puasa, semua umat islam berbuka puasa di rumahnya msing-masing dan ada yang berbuka bersama di masjid sekitarnya. pada malam rabu tanggal 4 juni 2019 atau lebih tepatnya hari selasa tanggal 4 juni 2019 adalah malam kemenangan umat islam setelah satu bulan berpuasa dan merayakan dengan takbir keliling dan ada yang di masjid dengan mengumandangkan takbir semalam suntuk. jika di masid jami' assa'adah sudah menjadi rutinitas tahunan setelah sholat isya' akan melakukan kegiatan zakat fitrah dan di bagikan pada malam itu juga kepada orang yang membutuhkan di lingkunga masjid dan sekitarnya. sebagian ada yang takbiran di masjid menggunakan alat musik yang ada di masjid. tahun sebelumnya yaitu tahun 2018 sudah melakukan hal yang sama dan akan berlanjut sampai tahun selanjutnya. dahulu acara takbirran dengan menggunakan alat musik di larang para sesepuh karena mengganggu orang sedang istirahat tapi sekarang sudah di bolehkan karena tujuan buat takbir bukan buat nyanyi dan sebagainya. inilah yang jadi tekad para remaja buat meramaikan masjid yang bertentangan dengan pembangunan masjid yang membutuhkan dana yang besar sekali. jika anda ingin mendonasikan sebagian harta anda bisa datang ke dk pojok desa sumbermulyo kecamatan winong kabupaten pati jawa tengah. dibawah ini acara takbiran di masjid jami assa'adah:
Sejarah Masjid - Masjid (bentuk tidak baku: mesjid) adalah rumah tempat ibadah umat Islam atau Muslim. Masjid artinya tempat sujud, dan sebutan lain bagi masjid di Indonesia adalah musholla, langgar atau surau. Istilah tersebut diperuntukkan bagi masjid yang tidak digunakan untuk Sholat Jum'at, dan umumnya berukuran kecil. Selain digunakan sebagai tempat ibadah, masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim. Kegiatan-kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar Al Qur'an sering dilaksanakan di Masjid. Bahkan dalam sejarah Islam, masjid turut memegang peranan dalam aktivitas sosial kemasyarakatan hingga kemiliteran.
Masjid berarti tempat beribadah. Akar kata dari masjid adalah sajada di mana sajada berarti sujud atau tunduk. Kata masjid sendiri berakar dari bahasa Aram. Kata masgid (m-s-g-d) ditemukan dalam sebuah inskripsi dari abad ke 5 Sebelum Masehi. Kata masgid (m-s-g-d) ini berarti "tiang suci" atau "tempat sembahan".
Kata masjid dalam bahasa Inggris disebut mosque. Kata mosque ini berasal dari kata mezquita dalam bahasa Spanyol. Dan kata mosque kemudian menjadi populer dan dipakai dalam bahasa Inggris secara luas.
Masjid pertama
Ketika Nabi Muhammad saw tiba di Madinah, dia memutuskan untuk membangun sebuah masjid, yang sekarang dikenal dengan nama Masjid Nabawi, yang berarti Masjid Nabi. Masjid Nabawi terletak di pusat Madinah. Masjid Nabawi dibangun di sebuah lapangan yang luas. Di Masjid Nabawi, juga terdapat mimbar yang sering dipakai oleh Nabi Muhammad saw. Masjid Nabawi menjadi jantung kota Madinah saat itu. Masjid ini digunakan untuk kegiatan politik, perencanaan kota, menentukan strategi militer, dan untuk mengadakan perjanjian. Bahkan, di area sekitar masjid digunakan sebagai tempat tinggal sementara oleh orang-orang fakir miskin. Saat ini, Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjid al-Aqsa adalah tiga masjid tersuci di dunia.
Penyebaran masjid
Masjid kemudian dibangun di daerah luar Semenanjung Arab, seiring dengan kaum Muslim yang bermukim di luar Jazirah Arab. Mesir menjadi daerah pertama yang dikuasai oleh kaum Muslim Arab pada tahun 640. Sejak saat itu, ibu kota Mesir, Kairo dipenuhi dengan masjid. Maka dari itu, Kairo dijuluki sebagai kota seribu menara. Beberapa masjid di Kairo berfungsi sebagai sekolah Islam atau madrasah bahkan sebagai rumah sakit. Masjid di Sisilia dan Spanyol tidak menirukan desain arsitektur Visigoth, tetapi menirukan arsitektur bangsa Moor.Para ilmuwan kemudian memperkirakan bahwa bentuk bangunan pra-Islam kemudian diubah menjadi bentuk arsitektur Islam ala Andalus dan Magribi, seperti contoh lengkung tapal kuda di pintu-pintu masjid.
Menara Masjid Raya Xi'an di Xi'an, Tiongkok
Masjid pertama di Tiongkok berdiri pada abad ke 8 Masehi di Xi'an. Masjid Raya Xi'an, yang terakhir kali di rekonstruksi pada abad ke 18 Masehi, mengikuti arsitektur Tiongkok. Masjid di bagian barat Tiongkok seperti di daerah Xinjiang, mengikuti arsitektur Arab, di mana di masjid terdapat kubah dan menara. Sedangkan, di timur Tiongkok, seperti di daerah Beijing, mengandung arsitektur Tiongkok.
Masjid mulai masuk di daerah India pada abad ke 16 semasa kerajaan Mugal berkuasa. Masjid di India mempunyai karakteristik arsitektur masjid yang lain, seperti kubah yang berbentuk seperti bawang. Kubah jenis ini dapat dilihat di Masjid Jama, Delhi.
Masjid pertama kali didirikan di Kesultanan Utsmaniyah pada abad ke 11 Masehi, di mana pada saat itu orang-orang Turki mulai masuk agama Islam. Beberapa masjid awal di Turki adalah Aya Sofya, di mana pada zaman Bizantium, bangunan Aya Sofya merupakan sebuah katedral. Kesultanan Utsmaniyah memiliki karakteristik arsitektur masjid yang unik, terdiri dari kubah yang besar, menara dan bagian luar gedung yang lapang. Masjid di Kesultanan Usmaniyah biasanya mengkolaborasikan tiang-tiang yang tinggi, jalur-jalur kecil di antara shaf-shaf, dan langit-langit yang tinggi, juga dengan menggabungkan mihrab dalam satu masjid. Sampai saat ini, Turki merupakan rumah dari masjid yang berciri khas arsitektur Utsmaniyah.
Secara bertahap, masjid masuk ke beberapa bagian di Eropa. Perkembangan jumlah masjid secara pesat mulai terlihat seabad yang lalu, ketika banyak imigran Muslim yang masuk ke Eropa. Kota-kota besar di Eropa, seperti München, London dan Paris memilki masjid yang besar dengan kubah dan menara. Masjid ini biasanya terletak di daerah urban sebagai pusat komunitas dan kegiatan sosial untuk para muslim di daerah tersebut. Walaupun begitu, seseorang dapat menemukan sebuah masjid di Eropa apabila di sekitar daerah tersebut ditinggali oleh kaum Muslim dalam jumlah yang cukup banyak.[10] Masjid pertama kali muncul di Amerika Serikat pada awal abad ke 20. Masjid yang pertama didirikan di Amerika Serikat adalah di daerah Cedar Rapids, Iowa yang dibangun pada kurun akhir 1920an. Bagaimanapun, semakin banyak imigran Muslim yang datang ke Amerika Serikat, terutama dari Asia Selatan, jumlah masjid di Amerika Serikat bertambah secara drastis. Dimana jumlah masjid pada waktu 1950 sekitar 2% dari jumlah masjid di Amerika Serikat, pada tahun 1980, 50% jumlah masjid di Amerika Serikat didirikan.
Perubahan tempat ibadah menjadi masjid
Menurut sejarawan Muslim, sebuah kota yang ditaklukkan tanpa perlawanan dari penduduknya, maka pasukan Muslim memperbolehkan penduduk untuk tetap mempergunakan gereja dan sinagoge mereka. Tapi, ada beberapa gereja dan sinagoge yang beralih fungsi menjadi sebuah masjid dengan persetujuan dari tokoh agama setempat. Misal pada perubahan fungsi Masjid Umayyah, di mana khalifah Bani Umayyah, Abdul Malik mengambil gereja Santo Yohannes pada tahun 705 dari Umat Kristiani. Kesultanan Utsmaniyah juga melakukan alih fungsi terhadap beberapa gereja, biara dan kapel di Istanbul, termasuk gereja terbesar Ayasofya yang diubah menjadi masjid, setelah kejatuhan kota Konstantinopel pada tahun 1453 oleh Muhammad al-Fatih. Beberapa masjid lainnya juga didirikan di daerah suci milik Yahudi dan Kristen, seperti di Yerusalem. Penguasa Muslim di India juga membangun masjid hanya untuk memenuhi tugas mereka di bidang agama.
Sebaliknya, masjid juga dialih fungsikan menjadi tempat ibadah yang lain, seperti gereja. Hal ini dilakukan oleh umat Kristiani di Spanyol yang mengubah fungsi masjid di selatan Spanyol menjadi katedral, mengikuti keruntuhan kekuasaan Bani Umayyah di selatan Spanyol. Masjid Agung Kordoba sekarang dialih fungsikan menjadi sebuah gereja. Beberapa masjid di kawasan Semenanjung Iberia, Eropa Selatan dan India juga dialih fungsikan menjadi gereja atau pura setelah kekuasaan Islam tidak berkuasa lagi SEJARAH MASJID JAMI' ASSA'ADAH Masjid jami' assa'adah berdiri di tanah wakaf yang namanya tidak mau di sebutkan atau di rahasiakan berada di tengah desa tepatnya di dukuh pojok desa sumbermulyo rt 7 rw2 kecamatan winong kabupaten pati jawa tengah. berdiri sekitar tahun 1993 dan sudah banyak mengalami perbaikan dan sekarang mulai renovasi total buat menampung bertambahnya jamaah. jika anda ingin mendonasikan sebagian harta anda bisa menghubungi takmir masjid. di bawah ini saya sudah memberikan overview mengenai pembangunan yang terkendala oleh dana dan alamat sesuai google map. anda bisa datang langsung untuk meninjau keadaan masjid.
masjid jami' assa'adah bisa di lihat disini
Petunjuk arah bisa klik disini SEJARAH TERBENTUKNYA IKATAN REMAJA MASJID Mengenai sejarah terbentuknya ikatan remaja masjid terbentuk tahun 2018 bertepatan dengan idul fitri malam takbiran tahun 2018. semula hanya omong kosong dan sebuah gagasan yang mungkin bertentangan dengan masyarakat karena masjid masih membutuhkan dana buat pembangunan. akan tetapi , mereka bertekad untuk merealisasikan dengan segera. mereka bertekad untuk meramaikan masjid yang dahulu dominan di pegang para sesepuh desa dan sekarang para remaja ikut berpartisipasi untuk meramaikan masjid dengan hal yang positif tentunya. dan di bawah ini suasana takbiran tahun 2018 dan awal terbentuknya remaja masjid
dari sinilah remaja masjid terbentuk dari gagasan seseorang dan di musyawarahkan dan akhirnya tahun 2019 akan mengadakan pengajian umum dalam rangka halal bi halal yang akan di laksanakan hari sabtu tanggal 15 juni 2019 tentunya di masjid jami' assa'adah sumbermulyo winong pati
